tepatnya malam selasa itu..
dia hancurkan semua mimpi yang telah ku susun rapi.
seminggu kemudian kabarnya berubah lagi.
hmmmm.....dasar kabar burung..
empat belas hari berlalu..
aku fikir itu waktu yang cukup untuk mencintai sekaligus melupakannya.
sampai pada hari ke dua puluh satu..
dia kembali dengan maafnya yang mengusik kesakitanku..
padahal luka itu sudah hampir sembuh.
lalu tepat diusianya yang ke dua puluh..
dia biarkan aku melayang tinggi..
dan menjatuhkanku lag tanpa permisi..
All Oyaquci
Senin, 09 Mei 2011
Rabu, 20 April 2011
Puisi Untuk Ibu
Malam ini gerimis datang lagi..
Sepertinya tak ada hiasan malam selain rintik air hujan yang turun dari langit..
Ya..
Sama halnya seperti setiap malam di hidupku..
Tepatnya lima tahun lalu..
Penjaga malamku tidur pulas dan tak terbangun lagi..
Entah apa sebabnya..
Tiba-tiba malaikat Ijroil mencabut nyawanya..
Tak ada yang tahu pula kapan terakhir kali beliau bernafas..
Sampai ketika alarm ku berdering..
Aku telah mendapati beliau tak bernyawa lagi..
Ibu...
Aku tak pernah bermaksud mengenangmu dengan air mata ini..
Hanya saja sepertinya mataku tak ingin tertidur sebelun kau nina bobokan..
Aku kangen ibu...
Sepertinya tak ada hiasan malam selain rintik air hujan yang turun dari langit..
Ya..
Sama halnya seperti setiap malam di hidupku..
Tepatnya lima tahun lalu..
Penjaga malamku tidur pulas dan tak terbangun lagi..
Entah apa sebabnya..
Tiba-tiba malaikat Ijroil mencabut nyawanya..
Tak ada yang tahu pula kapan terakhir kali beliau bernafas..
Sampai ketika alarm ku berdering..
Aku telah mendapati beliau tak bernyawa lagi..
Ibu...
Aku tak pernah bermaksud mengenangmu dengan air mata ini..
Hanya saja sepertinya mataku tak ingin tertidur sebelun kau nina bobokan..
Aku kangen ibu...
Selasa, 19 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)