tepatnya malam selasa itu..
dia hancurkan semua mimpi yang telah ku susun rapi.
seminggu kemudian kabarnya berubah lagi.
hmmmm.....dasar kabar burung..
empat belas hari berlalu..
aku fikir itu waktu yang cukup untuk mencintai sekaligus melupakannya.
sampai pada hari ke dua puluh satu..
dia kembali dengan maafnya yang mengusik kesakitanku..
padahal luka itu sudah hampir sembuh.
lalu tepat diusianya yang ke dua puluh..
dia biarkan aku melayang tinggi..
dan menjatuhkanku lag tanpa permisi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar